Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Adakah teman kamu yang terlihat sering cemas atau takut berbicara di depan banyak orang? Ketahuilah mungkin ia memang mengalami gangguan kecemasan atau bisa disebut dengan anxiety disorder.
Secara garis besar gangguan tersebut disebabkan oleh adanya pikiran atau perasaan yang terlalu khawatir mengenai masa depan.
Hal itulah yang menyebabkan penderita mengalami stres. Baik secara emosional, fisik maupun dari sudut pandang penderita terhadap lingkungan di sekitarnya.
Bahkan di negara maju seperti Amerika, anxiety disorder menyerang sekitar 40 juta orang dewasa. Data tersebut menurut Asosiasi Kecemasan dan Depresi Amerika.
Baca Juga
Sebenarnya, kecemasan sendiri merupakan hal alami yang bisa terjadi pada siapa saja. Guru, dokter, CEO, semua manusia pasti pernah mengalami rasa cemas. Secara ilmiah rasa cemas ini bisa dikatakan sebagai respon biologis pertanda bahwa kita paham akan adanya ancaman atau bahaya.
Rasa cemas biasanya ditandai dengan gemetar, jantung berdetak kencang, dan lain sebagainya. Namun, pada kasus anxiety disorder, kecemasan yang dirasakan terlalu berlebihan. Bahkan bisa membuat penderita kehilangan kebahagiaan.
Dilansir dari Halopsikolog, ada enam jenis gangguan kecemasan. Berikut penjelasannya.
1. Social Anxiety
Biasa disebut juga dengan fobia sosial. Sesuai dengan namanya, penderita yang mengalami ini akan merasa takut berbicara di depan banyak orang. Ketika di depan banyak orang, ia akan menjadi pendiam dan hanya berbicara pada orang-orang tertentu.
2. Phobias
Untuk yang satu ini tentu sudah tidak asing lagi. Pasalnya banyak yang mengalami gangguan tersebut. Fobia sendiri merupakan suatu ketakutan intens terhadap sesuatu, seperti serangga.
3. PTSD (Posttraumatic Stress Disorder)
Gangguan ini disebabkan oleh trauma dari pengalaman masa lampau.
4. Panic Attacks
Serangan panik ini terjadi tanpa alasan jelas. Biasanya penderita akan mengalami gejala kesemutan, jantung berdebar, dan sesak napas.
5. Obsessive Compulsive Disorder
Penderita dengan gangguan ini memiliki pemikiran berlebihan dan obsesi tinggi. Ia akan melakukan suatu hal berulang kali untuk mengurangi rasa cemas.
6. Generalized Anxiety
Gangguan kecemasan satu ini memiliki rasa khawatir berlebih mengenai banyak hal. Seperti pikiran buruk tentang masa depan dan keselamatannya ketika bepergian. Gangguan ini bisa menyebabkan penderita menghindari kegiatan sosial.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa gangguan kecemasan membuat penderita menarik diri dari lingkungan luar. Terlebih jika orang di sekitar tidak bisa memahami apa yang mereka rasakan. Tak jarang, orang yang melihat menyebutnya sebagai anti sosial.
Terkini
- Rutin Makan Tomat Bisa Bawa 5 Efek Baik Ini Lho
- Awas, Lingkaran di Bawah Mata Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Darah Tinggi
- Makan Sayuran Ini Bisa Turunkan Kadar Gula Darah, Bagus untuk Penderita Diabetes
- Bau Mulut saat Puasa? 4 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
- Terus Sembelit saat Puasa? Coba Ikuti Tips Ini agar BAB Lancar
- Agar Efek Tetap Optimal, Bagaimana Aturan Minum Obat saat Puasa yang Tepat?
- Mie Instan Sebaiknya Tidak Dijadikan Menu Sahur, Ini Lho Alasannya
- Tak Perlu Takut, Puasa Justru Bisa Redakan Maag dan GERD
- Kontrol Behel di Bulan Ramadan, Apakah Bikin Puasa Batal?
- Bisa Bikin Kenyang Lebih Lama, Ini 5 Rekomendasi Menu Sahur yang Bernutrisi
Berita Terkait
-
Akibat Sering Ditanya Kapan Menikah, Gadis 27 Tahun Ini Derita Kecemasan
-
Tidak Hanya Fisik, Covid-19 Ringan Juga Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan Mental
-
Kenali Efek Samping Obat Tidur Seperti yang Diminum Taemin SHINee
-
Sering Sakit Fisik Ketika Stres? Hati-hati, Mungkin Itu Gangguan Psikomatik
-
Sering Dikira Sama, Ketahui Beda Rasa Cemas dan Gangguan Kecemasan
-
Bahaya untuk Mental, Ini 5 Dampak Anak Dibesarkan Orangtua Toksik
-
Kecemasan Tak Hanya Serang Mental, 8 Bagian Tubuh Ini Bisa Kena Imbasnya
-
Alami Gangguan Kecemasan, Coba Kurangi 5 Asupan Ini
-
Tidak Selalu Mental, Ketahui Gejala Fisik dari Gangguan Kecemasan
-
Tidak Hanya Obat-obatan, Dua Terapi Ini juga Digunakan untuk Atasi Fobia