Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Anak yang belum mendapat vaksin campak, gondok atau jenis vaksin lain biasanya rentan terkena penyakit rubella. Penyakit yang sering disebut campak Jerman ini bukan hanya menyerang anak-anak tapi juga orang dewasa.
Rubella sangat mudah menyebar yang biasanya ditandai dengan kemerahan pada kulit. Saat penyakit ini menyerang wanita hamil, akibat paling fatal yang bisa didapat adalah kematian sang janin, apalagi umur kandungan belum mencapai lima bulan.
Namun, jika sudah melewati usia 5 bulan, biasanya akan menyebabkan kerusakan pada beberapa organ tubuh bayi ketika ia dilahirkan. Bayi juga bisa mengalami tuli, katarak serta mengembangkan penyakit diabetes.
Diketahui penyebab dari penyakit rubella bisa berasal dari hubungan seks, transplantasi organ, virus rubella, dari wanita hamil ke anak atau dari daging yang belum dimasak secara matang.
Baca Juga
Dari alodokter, HiMedik merangkum beberapa gejala penyakit rubella. Gejalanya meliputi:
1. Mata merah
2. Nyeri pada sendi, khususnya pada remaja wanita
3. Demam
4. Tak nafsu makan
5. Demam
6. Hidung tersumbat
7. Sakit kepala
8. Bintik-bintik merah pada wajah juga pada kaki serta tangan - hampir pada semua bagian tubuh. Ruam ini biasanya terjadi selama 1 sampai 3 hari.
9. Telinda dan leher mengalami pembengkakan kelenjar limfa.
Orang dewasa cenderung mengalami gejala yang lebih parah dibandingkan dengan anak-anak. Virus menyebar ke tubuh dalam kurun waktu 5 hari sampai 1 minggu.
Beberapa cara bisa kamu lakukan untuk menangani penyakit ini. Tujuannya agar meringankan gejala penyakit rubella, bukan untuk menyembuhkan.
Minumlah air hangat yang sudah dicampur madu dan lemon untuk meringankan sakit tenggorokan serta pilek. Selain itu kamu juga harus beristirahat sebanyak mungkin.
Jaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan banyak minum air putih. Jika disertai demam, kamu bisa mengonsumsi paracetamol atau ibuprofen agar demam serta nyeri sendi bisa berkurang.
Namun, tentunya obat ini harus kamu konsumsi sesuai dengan petunjuk dokter ya. Apabila salah satu anggota keluargamu mengalami beberapa gejala di atas, segera konsultasikan ke dokter ya.
Terkini
- Studi: Terlalu Banyak Waktu Luang Ternyata Tak Baik untuk Kesehatan Mental
- Belajar dari Kasus Teuku Ryan, Ini 3 Cara Atasai Gairah Seks yang Menghilang karena Stres
- Bisa Bikin Pinggang Ramping, Pemakaian Korset Jangka Panjang Bawa Sederet Masalah Ini
- Heboh Vaksin AstraZeneca Sebabkan Pembekuan Darah, BPOM Tegaskan Tidak Ada Kejadian di Indonesia
- Untuk Redakan Stres, Yuk Ikuti 5 Rekomendasi Dokter Berikut Ini
- Terpapar Asap Rokok saat Hamil Tingkatkan Risiko Stunting pada Anak
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
Berita Terkait
-
Penting, Lakukan 4 Langkah Ini pada Hari Pertama Diare
-
Mengandung 600 Kalori, Ini Tips Konsumsi Boba yang Aman Menurut Ahli Gizi
-
Jangan Dilakukan, Ini 5 Bahaya Minum Sambil Berdiri!
-
Jangan Disepelekan, Kulit Gatal tanpa Ruam Bisa Jadi Tanda Penyakit Kronis
-
Cuaca Panas Bikin Nyamuk Tambah Banyak, Begini Cara Menanganinya!
-
Asma pada Ibu Hamil Bisa Berbahaya untuk Bayi, Begini Cara Mengatasinya!
-
Konsumsi Mie Instan Selama Seminggu, Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh!
-
Waspada, Duduk Terlalu Lama Berisiko Sebabkan Penyakit Ginjal Kronis
-
Jangan Lagi Letakkan Dompet di Saku Celana, Bisa Berbahaya bagi Kesehatan!
-
Hampir 12 Tahun, Wanita Ini Selalu Cegukan Setiap Hari, Apa Sebabnya?