Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau penyakit refluks gastroesofagus merupakan naiknya asam lambung ke pipa tenggorokan bahkan bisa sampai ke rongga mulut. Asam lambung naik disebabkan karena katup lambung, yang terletak antara lambung dan pipa tenggorokan, tetap terbuka.
Dokter spesialis anak konsultan Gastrohepatologi dr. Eva Jeumpa Soelaeman, Sp.A (K)., mengatakan, GERD bisa terjadi pada anak mulai usia kurang dari empat bulan karena otot katup lambung yang masih lemah.
"Bayi, terutama di bawah sekitar 4 bulan, sering muntah atau istilah awamnya gumoh. Itu kita sebut sebagai happy spitter, kalau terlalu kenyang minumnya. Tapi membedakannya, anaknya bertumbuh atau tidak setiap bulan. Ditimbang anaknya berat badannya naik terus, berarti oke. Enggak masalah, nggak usah khawatir," jelas dokter Eva.
Ia menambahkan, memang tidak semua GERD perlu diwaspadai sebagai penyakit. Ada GERD yang bisa dianggap normal dan tidak perlu diobati karena bisa sembuh sendiri.
Baca Juga
GERD yang normal, sambung dokter Eva, ditandai dengan waktu muntah yang terjadi, terutama pada bayi di bawah 4 bulan.
Menurutnya, jika anak muntah sesaat setelah makan, kemungkinan disebabkan karena terlalu kenyang juga katup lambung yang belum terlalu kuat menutup sehingga menyebabkan isi lambung kembali naik. Kondisi itu disebut sebagai gejala fisiologis.
"Mungkin sehari hanya sekali atau seminggu sekali. Jadi tidak bisa diapa-apakan atau tidak ada gejala sama sekali kemudian refluks juga hanya sebentar. Biasanya dengan bertambah umur katup lambungnya akan menguat sendiri," jelasnya.
Sementara refluks berbahaya menyebabkan gejala patologis, ditandai muntah yang tidak dipengaruhi dengan waktu makan. Muntah juga akan terjadi lebih sering. Sehinga akibatnya asam lambung terus naik dan akan menyebabkan kerusakan di saluran tenggorokan.
"Akibatnya anak akan kesakitan. Jadi kalau makan karena tenggorokannya sakit, biasanya dia akan menolak makan," kata dokter Eva.
GERD dengan gejala patologis bisa bertambah parah karena kondisi kesehatan tertentu. Seperti yang obesitas bisa menyebabkan gerd jadi lebih parah. Selain itu makanan yang dikonsumsi juga bisa jadi penyebab.
Dokter Eva menyebutkan, makanan yang terlalu asam, cokelat, juga mengandung kafein bisa memicu penyakit GERD jadi makin buruk.
(Suara.com/Lilis Varwati)
Tag
Terkini
- 5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
-
5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
-
Tak Perlu Takut, Puasa Justru Bisa Redakan Maag dan GERD
-
Biar Puasa Lancar, Ikuti 5 Tips Menghindari Asam Lambung Naik Berikut
-
Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
-
4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
-
Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
-
Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
-
4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
-
Boleh Tidak Sih Penderita GERD Santap Seblak Cobek? Dokter Ingatkan Hal Ini