Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Kondisi pandemi virus corona membuat orang tua lebih berhati-hati dengan kesehatan sang anak, terutama jika buah hatinya masih bayi. Orang tua akan melakukan apa pun demi melindungi bayinya dari infeksi Covid-19.
Berangkat dari ini, beberapa orang tua di Amerika Serikat mencari ASI yang mengandung antibodi Covid-19 untuk diberikan ke bayi-bayi mereka. Baik melalui ibu dalam komunitasnya maupun online.
Memang, penelitian menunjukkan ibu yang sudah divaksinasi atau yang pernah terinfeksi Covid-19 akan mengembangkan antibodi virus corona dalam ASI-nya.
Namun, belum jelas seberapa efektif antibodi tersebut dalam mencegah Covid-19 pada bayi, berapa banyak ASI yang dapat memberikan perlindungan, dan berapa lama perlindungan akan bertahan.
Baca Juga
Berbagi ASI di luar Bank ASI juga bisa berisiko. Di sisi lain, kebanyakan bayi tidak terinfeksi Covid-19 semudah orang dewasa, juga tidak cenderung menjadi sakit apabila terinfeksi.
Meski begitu, beberapa orang tua mengatakan dengan tidak adanya vaksin yang disetujui untuk anak kecil, menggunakan ASI adalah risiko yang layak untuk diambil.
"Jika ada cara yang dapat saya lakukan untuk menawarkan tingkat perlindungan bagi anak saya, saya ingin mencobanya," kata Courtney Carson, ibu dari anak berusia empat bulan di Brooklyn, AS, dilansir Insider.
Di awal pandemi, penelitian menunjukkan ibu yang pernah menderita Covid-19 dapat menularkan antibodi pelindung di dalam rahim dan melalui ASI.
Penulis studi Rebecca Powell mengatakan penelitiannya yang lebih baru, yang belum dipublikasikan dalam jurnal peer-review, menunjukkan perlindungan tampaknya bertahan hingga 10 bulan.
"Kami menemukan bahwa antibodi ini benar-benar tahan lama, dan ini luar biasa," kata Powell, asisten profesor kedokteran dan penyakit menular di Mount Sinai's Icahn School of Medicine.
Tetapi masih banyak yang harus dipelajari tentang seberapa kuat dan tahan lama perlindungan yang dihasilkan vaksin pada bayi, serta apakah satu vaksin lebih baik untuk ibu menyusui.
Terkini
- 5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
-
Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
-
Menginfeksi 400 Lebih Mahasiswa Bandung, Ini Mitos yang Masih Dipercaya Tentang HIV
-
4 Penyebab ASI Tidak Keluar, Ketahui Cara Mengatasinya
-
Sistem Kekebalan Ada Kaitannya dengan Depresi Pascamelahirkan, Begini Penjelasannya!
-
Mungkinkah Orang Terinfeksi Virus Corona Covid-19 2 Kali dalam Sebulan? Ini Kata Ahli!
-
Anak Lebih Sehat, Ibu Menyusui Harus Hindari 3 Makanan dan Minuman Ini!
-
Begini Cara Meningkatkan Kekebalan Anak, Ada 5 Cara Mudahnya!
-
Antibodi dari Infeksi Terobosan Lebih Tinggi Dibanding dari Vaksin Covid-19
-
Dokter: Antibodi Virus Corona Bisa Bertahan Dalam ASI Sampai 10 Bulan