Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Mendiagnosis asma pada bayi dan balita memang bukanlah hal yang mudah. Hal ini disebabkan oleh sulitnya mengukur fungsi paru-paru pada kelompok usia ini.
Melansir dari Medicinenet, kelompok pediatri terkemuka menawarkan beberapa tips untuk orangtua yang mencurigai bayi atau balita mereka menderita asma atau memiliki gejala yang dapat menunjukkan kondisi kesehatan lain.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), orangtua harus memperhatikan beberapa kondisi kesehatan anak. Beberapa kondisi yang perlu diperhatikan tersebut seperti mengi, batuk, bernapas dengan cepat ketika pilek, berada di dekat binatang, dan berada di tempat yang berdebu atau jika ada asap di udara.
Anda harus memberi tahu dokter anak Anda tentang batuk yang berlebihan, terutama batuk di malam hari atau batuk yang berkepanjangan setelah pilek bahkan napas anak tak berbunyi. Batuk bisa menjadi satu-satunya gejala asma pada beberapa orang.
Baca Juga
-
Permudah Pembayaran Digital di Bidang Kesehatan, Klinikgo Gandeng Netzme
-
Dinda Hauw Positif Covid-19 saat Hamil, Ketahui Efeknya pada Janin!
-
Varian Baru Virus Corona Inggris Picu Miokarditis pada Hewan, Benarkah?
-
95 Persen Akurat, Anjing Terlatih Thailand Deteksi Corona Hitungan Detik
-
Meski Menyebalkan, Stres Ringan Bisa Menjaga Kesehatan Kognitif
-
Studi Israel: Vaksinasi Ibu Hamil Mampu Turunkan Antibodi ke Janin
Kemudian perhatikan juga jika Anda memiliki anggota keluarga yang menderita asma, demam, eksim, bronkitis berulang atau masalah sinus.
Batuk yang sering tidak dapat dijelaskan atau batuk setiap hari pada bayi cukup menjadi alasan untuk membawa anak Anda ke dokter.
Terkadang cara termudah dan terbaik untuk mendiagnosis asma pada anak kecil adalah memberikan obat asma pada keluhan bayi. Jika membaik, maka kemungkinan bayi kena asma.
Menurut AAP, pengobatan untuk asma biasanya hanya membantu asma dan bukan kondisi lain. Sehingga jika pengobatan asma tak membantu, maka kemungkinan bayi memiliki kondisi kesehatan lain.
Terkini
- 5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
-
Peneliti Temukan Inovasi Baru untuk Pengobatan Jangka Panjang Asma
-
Asma dan Bronkitis Sering Dianggap Sama, Dokter Jelaskan Bedanya
-
Penelitian AS Temukan Virus Corona Covid-19 Bisa Memperburuk Asma Pada Anak
-
Wanita 2 Kali Lebih Berisiko Meninggal Akibat Asma, Ini Sebabnya!
-
Dua Benda di Rumah Inilah yang Paling Sering Memicu Asma, Salah Satunya Bantal!
-
Ketahui, 5 Penyebab Sesak Napas Selain Asma
-
Penderita Asma Harus Menghindari Paparan Asap Rokok, Ini Penjelasannya!
-
Benarkah Inhaler Asma Bisa Percepat Pemulihan Pasien Covid-19 dalam 3 Hari?
-
Dialami Rina Gunawan, Pelajari Panduan Cegah Covid-19 pada Pasien Asma!