Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Tinjauan sistematis yang diterbitkan di Acta Paediatrica menjalaskan bahwa ada lima anak yang mengalami gejala Covid-19 hingga berbulan-bulan.
Melansir dari Medical Xpress, virus corona Covid-19 pada anak memang sering kali tak menimbulkan gejala parah seperti orang dewasa. Namun laporan baru tersebut menunjukkan bahwa ada beberapa kasus anak yang menunjukkan gejala lama atau long Covid-19
Jonas F Ludvigsson, dokter anak di Rumah Sakit Universitas Örebro dan profesor di Departemen Epidemiologi Medis dan Biostatistik, Karolinska Institutet dan penulis penelitian menjelaskan ada lima anak dengan Covid-19 klinis yang memiliki efek jangka panjang, serupa dengan orang dewasa.
Ludvigsson menyatakan bahwa ia menemui lima anak dengan gejala panjang berusia antara sembilan tahun, 15 tahun dan empat tahun di mana semuanya perempuan.
Baca Juga
-
Vaksin Moderna Bisa Tangkal Virus Corona 94,5 Persen, Amankah Bahannya?
-
Gusinya Berdarah dan Rambut Rontok, Wanita Ini Ngeluh Alami Long Covid-19
-
Vaksin Tak Akan Hentikan Pandemi Virus Corona, Ini Kata WHO!
-
3 Penyakit Penyumbang Kematian Terbanyak di Indonesia, Bisa Dicegah!
-
Studi: Vape Bisa Mengubah Respon Kekebalan pada Virus Pernapasan
-
Cagah Kerutan dan Kanker Payudara, Ini 6 Manfaat Kesehatan Kacang Tanah
"Kelima anak tersebut mengalami kelelahan, dispnea, jantung berdebar-debar atau nyeri dada dan empat mengalami sakit kepala, kesulitan berkonsentrasi, kelemahan otot, pusing dan sakit tenggorokan," kata Profesor Ludvigsson.
Semua anak memiliki gejala yang masih terasa 6 hingga 8 bulan setelah onset Covid-19. Kelelahan adalah gejala utama.
"Setengah tahun setelah timbulnya penyakit, beberapa anak telah membaik, tetapi tidak ada yang sepenuhnya kembali ke sekolah," ujar Ludvigsson.
"Diperlukan lebih banyak penelitian tentang prevalensi dan prognosis Covid-19 jangka panjang pada anak-anak, perawatan kesehatan perlu ditindaklanjuti beberapa dari anak-anak ini memiliki keluhan yang substansial," imbuhnya.
Terkini
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
-
4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
-
Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
-
Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
-
4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
-
STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
-
4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin