Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Menurut penelitian dari UNICEF, setidaknya satu dari tiga anak di dunia memiliki kadar timbal dalam darah. Hal ini disebabkan karena paparan polusi sehari-hari yang mengenai anak-anak.
Sayangnya kadar timbal dalam darah ini memiliki dampak pada kerusakan mental dan fisik yang sulit untuk diobati.
Melansir dari The Hindustan Times, sekitar 800 juta anak-anak di dunia memiliki kadar 5 mikrogram timbal per disiliter dalam darah. Pernyataan tersebut dilaporkan oleh badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNICEF bersama Pure Earth.
Menurut penelitian tersebut, kadar timbal yang mencapai angka 5 hingga 10 mikrogram per desiliter darah cukup untuk mengganggu perkembangan otak, sistem saraf, jantung, hingga paru-paru pada anak.
Baca Juga
-
I-FIT Sereal Ikan Berhasil Juarai I-PLAN Business Innovation Challenge 2019
-
Simak, Ada 5 Masalah Kesehatan Jika Tidur Pakai Bra
-
Dinilai Kurang Akurat, Psikolog Sebut Tes Kepribadian MBTI Ada Manfaatnya
-
Belum Diuji, Ilmuwan dari China Mengaku Sudah Disuntik Vaksin Covid-19
-
Waduh, Pasien Covid-19 yang Pulih Berisiko Alami Sepsis Jangka Panjang!
-
Temuan Ahli, Tinggi Badan Pengaruhi Risiko Orang Terinfeksi Virus Corona
"Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa anak-anak di seluruh dunia diracuni oleh timbal dalam skala besar yang sebelumnya tidak disadari," kata laporan yang dirilis pada hari Kamis(30/7/2020).
Polusi-polusi timbal ini hampir 85 persen digunakan dalam produksi telekomunikasi, listrik, hingga kendaraan konvesional. Negara-negara maju di Eropa dan Amerika Serikat memang telah mampu mendaur ulang produksi-produksi timbal ini, tetapi negara berkembang masih tidak memiliki sarana untuk daur ulang.
Laporan ini juga menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar timbal dalam darah tidak terdeteksi, maka bisa semakin berbahaya dan mematikan.
Melansir dari Alodokter, anak-anak yang mengalami keracunan timbal kadar rendah bisa mengalami berbagai komplikasi seperi gangguan perkembangan otak hingga gangguan intelektual permanen. Sementara kadar yang lebih tinggi bisa menyebabkan kerusakan ginjal dan gangguan sisem saraf. Jika sangat tinggi, pasien keracunan timbal bisa mengalami kejang, kehilangan kesadaran, hingga kematian.
Terkini
- 5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Polusi Udara Jakarta Mengkhawatirkan, Ikuti 10 Tips Ini untuk Menghindari Penyakit ISPA
-
Waspada, Polusi Udara Dapat Menyebabkan Masalah Neurologis lho!
-
Hindari Paparan Polusi Udara Parah, Apa Jenis Masker yang Paling Efektif?
-
Parah, Polusi Udara Bikin 7 Juta Orang Meninggal Lebih Dini per Tahun!
-
Tinggal di Perkotaan Tingkatkan Risiko Serangan Jantung, Kok Bisa?
-
Awas, Bahaya Penurunan Kecerdasan karena Paparan Polusi Udara
-
Waspada, Paparan Polusi Udara Tingkatkan Tekanan Darah Anak
-
Waspada Paparan Polusi, Turunkan Kemampuan Otak Pria Terkait Bahasa
-
Polusi Udara Sebabkan Ukuran Penis Lebih Kecil, Kok Bisa?
-
Dampak Lain Pembakaran Sampah Plastik: Bisa Mencemari Udara!