Selasa, 16 April 2024
Yasinta Rahmawati : Rabu, 10 Juni 2020 | 15:57 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Tak dapat dipungkiri, masa pandemi corona Covid-19 memberi tekanan pada berbagai aspek. Stres karena pandemi pun dapat melanda orangtua. Sayangnya, hal itu dapat berimbas pada kekerasan terhadap anak, baik secara verbal maupun fisik.

Memarahi anak dengan begitu keras, memberikan ancaman serta mencubit, termasuk bentuk kekerasan terhadap anak. Hal ini secara tidak sadar dapat dilakukan oleh orangtua ketika tak mampu membendung emosi.

Psikolog, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi. mengatakan kekerasan terhadap anak dapat terjadi tergantung dari pengendalian diri orangtua dalam mengatur emosi.

Tekanan atau stres saat pandemi pun bukan menjadi alasan bisa melakukan kekerasan secara verbal atau fisik pada anak.

"Semua tergantung dari bagaimana pengendalian diri jadi orangtua itu sendiri, tidak serta merta tekanan hidup membuat orang tua melakukan kekerasan pada anak," kata Vera seperti yang dikutip Suara.com dari Antara, Selasa (9/6/2020).

Kata Vera, sudah seharusnya orangtua melindung dan menjaga anak dari kekerasan termasuk kekerasan dari orangtua itu sendiri.

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. (Pixabay)

Penting bagi orangtua untuk memahami bahwa anak-anak memiliki kemampuan yang terbatas untuk bisa mengerti tentang keadaan saat ini dan masalah yang sedang dialami orangtuanya.

"Tenangkan diri dengan menerima dengan ikhlas keadaan. Fokus pada apa yang bisa dilakukan termasuk fokus pada apa yang harus dilakukan pada anak dan pahami bahwa anak-anak adalah punya keterbatasan dalam memahami kondisi orangtuanya. Adalah tugas orangtua untuk menjelaskan agar anak paham," jelas Vera.

Untuk mengatasi stres atau tekanan, orangtua sangat diperkenankan untuk menenangkan diri sejenak agar emosi tidak meledak kepada anak.

Berbagi cerita dan tetap terhubung dengan orang terdekat merupakan salah satu solusi untuk meredam emosi.

Orangtua boleh saja bilang butuh waktu sebentar untuk tenangkan diri jika emosi sudah tak tertahankan agar menghindari kekerasan terhadap anak. "Bicara atau berbagi cerita dengan orang yang bisa dipercaya juga bisa kurangi beban stress yang dirasakan," ujar Vera. 

BACA SELANJUTNYA

Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?