Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Wabah virus corona Covid-19 telah berdampak besar pada kehidupan sosial manusia. Semua orang diminta tetap tinggal di dalam rumah dan menjaga jarak sosial demi mencegah penyebaran virus semakin meluas.
Situasi ini pastinya berdampak pada kondisi mental banyak orang, karena mesti lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah untuk jangka waktu yang belum jelas.
Apalagi banyak orang juga merasa ketakutan dan cemas akan penularan virus corona yang begitu cepat. Bukan tidak mungkin seseorang bisa mengalami stres berat akibat pandemi global ini.
"Sebelumnya, tekanan sebesar ini belum pernah terjadi, apalagi ini dirasakan oleh semua orang," karta seorang psikoterapis, seperti dikutip dari Fox News.
Baca Juga
Bahkan, anak-anak juga dapat merasakan stres akibat wabah virus corona Covid-19. Dr Tali Raviv, associate director Center for Childhood Resilience di Ann & Robert H. Lurie Children's Hospital di Chicago telah mengatakan bahwa wabah ini bisa memengaruhi kesehatan mental anak-anak.
Ketika stres dan rutinitas terganggu, normalnya orang-orang dari segala usia akan mengalami masa-masa sulit karena tak terbiasa. Pada anak-anak, masa-masa ini mungkin akan menyebabkan mimpi buruk, tangisan hingga amarah.
Orangtua juga dapat melihat tanda-tanda kesehatan mental anak terganggu atau mereka stres, seperti tiba-tiba suka mengisap jempol atau mengompol.
Pada anak remaja, Anda mungkin bakal melihat perubahan fisiologis, seperti perubahan tidur dan nafsu makan, berkurangnya energi atau peningkatan gejala fisik, seperti sakit kepala atau perut.
Beberapa anak-anak mungkin juga lebih nyaman menarik diri dari lingkungan sosial atau terbiasa terisolasi. Akhirnya, meningkatnya kekhawatiran tentang kesehatan dan masa depan juga bakal terjadi.
Walaupun semua ini termasuk reaksi normal, orangtua harus mengamati perilaku anaknya dan memperhatikan perubahannya. Dengan begitu, orangtua bisa membantu menjaga kesehatan mental anak-anak.
Adapun tanda-tanda banyak Anda membutuhkan bantuan profesional untuk menghadapi anak-anak, saat terjadi perubahan perilaku selama lebih dari 1 bulan.
Jika kekhawatiran yang lebih mendesak, bisa jadi bakal muncul beberapa dampak seperti pemikiran kematian atau bunuh diri, perilaku merugikan diri sendiri, serangan panik dan agresi fisik atau verbal yang mengancam keselamatan diri sendiri maupun orang lain.
Terkini
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
-
STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
-
Hepatitis Akut Misterius Sudah Menyebar ke 35 Negara!
-
Ingin Punya Kesehatan Mental yang Bagus? Hiatus dari Media Sosial selama Seminggu Saja!
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!
-
Gejala Awal Virus Corona Covid-19, Waspadai Rasa Sakit di 2 Bagian Tubuh Ini!
-
Hati-hati, 7 Perubahan ini Pada Kuku Bisa Jadi Gejala Virus Corona Covid-19
-
Virus Corona Covid-19 Juga Berdampak Buruk Pada Kesehatan Tulang, ini 3 Efeknya!