Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Seorang bocah lelaki bernama Grayson Heinle, asal Jensen Beach, Florida, dilahirkan dengan kondisi sehat-sehat saja. Ia juga tumbuh layaknya anak laki-laki seumurannya. Keadaan tiba-tiba berubah awal tahun lalu, yakni saat Grayson sulit dibangunkan oleh sang ibu ketika tertidur di sofa.
Laki-laki kecil itu mesti dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa. Hasilnya, Grayson menderita penyakit langka, yaitu hypereosinophilic syndrome (HES). Kondisi ini membuatnya memiliki jumlah sel darah putih yang abnormal dan belum ada obatnya.
Penyakit gangguan darah bisa menyebabkan kerusakan organ parah dari waktu ke waktu. Pada Grayson, kulit dan otaknya yang diserang.
Dilansir Daily Mail, HES adalah sekelompok kelainan darah langka yang terjadi saat seseorang memiliki jumlah eosinofil sangat tinggi. Eosinofil adalah sel darah putih yang membantu melawan penyakit, biasanya infeksi, reaksi alergi, atau kanker.
Baca Juga
Kebanyakan orang mempunyai kurang dari 500 sel darah putih per mikroliter dalam darah mereka, menurut American Academy of Allergy, Asthma and Immunology. Namun, orang-orang dengan HES memiliki sel darah putih tiga kali lebih banyak.
Eosinofil ini pun menyebar ke jaringan dan organ tubuh, termasuk kulit, jantung, paru-paru, dan sistem saraf, menyebabkan peradangan dan kerusakan.
Tergantung pada bagian tubuh mana yang terpengaruh, penderita mungkin mengalami ruam kulit, batuk, napas pendek, kelelahan, atau hilangnya daya ingat.
HES pun bisa berakibat fatal apabila penderitanya mengalami kerusakan organ secara luas di tubuhnya.
Sayangnya, hingga sekarang belum ada obat atau pengobatan yang diketahui dapat mencegah kerusakan jaringan dengan mengurangi jumlah eosinofil di dalam tubuh.
"Sering kali saya merasa seperti menunggu putra saya meninggal, seperti apa organ yang akan gagal berikutnya, atau sistem apa yang akan gagal berikutnya," kata Ariel Wallace, ibu Grayson.
Grayson akhir-akhir ini telah mengalami kejang, perubahan suasana hati, ruam, dan luka berdarah.
"Kadang ia mengalami kerusakan kulit dan, tanpa alasan, terluka di sekujur tubuhnya, dan dia menangis, sengsara, menjerit, hingga berdarah di mana-mana," sambung Wallace.
Terkini
- 5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
-
4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
-
4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
-
5 Cara Menjaga Kesehatan Mata Sejak Dini, Biar Terhindar dari Penyakit di Hari Tua!
-
Melly Goeslaw Bahagia Setelah Operasi Bariatrik, Bisakah Berat Badannya Naik Lagi?
-
Tak Ada Biaya Obati Penyakit Langka, Wanita Ini Terpaksa Jual Foto Vulgar di OnlyFans!
-
Bakteri Penyebab Penyakit Langka Ditemukan di Teluk Mississippi, Kenali Tanda-tandanya!
-
Ingin Menambah BB? Konsumsi 4 Jenis Makanan Ini Secara Rutin!
-
Bukan 25 Tahun, Inilah Usia Paling Tepat Laki-laki Menjadi Ayah
-
Ahli Beberkan Tips Pola Makan Sehat Setelah Operasi Jantung, Apa Saja?