Sabtu, 27 April 2024
Vika Widiastuti | Shevinna Putti Anggraeni : Jum'at, 13 September 2019 | 21:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Ratusan warga di Sukabumi, Jawa Barat mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi nasi uduk di acara tahlilah. Khususnya puluhan warga daerah Kampung Pangkalan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang  mengalami keracunan mayoritas adalah anak-anak.

Keracunan masaal ini terjadi setelah warga mengonsumsi nasi uduk dari salah seorang warga yang mengadakan tahlilan.

"Ada 65 warga RT 01/03, Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung yang mengalami keracunan. Mayoritas korbannya adalah anak-anak dan saat ini sudah dievakuasi ke Puskesmas Bantargadung," kata Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna dilansir Suara.com dari Antara, Rabu (11/9/2019).

Mulanya, warga menyantap nasi uduk tersebut tidak merasakan tanda-tanda apapun. Tetapi esok harinya, puluhan orang mulai mengalami mual, pusing, muntah hingga sering buang air besar. Mereka pun langsung dilarikan ke Puskesmas Batargadung yang dibantu oleh petugas gabungan untuk mengevakuasi.

Bahkan sudah 2 orang dinyatakan meninggal dunia akibat keracunan. Saat ini kasus keracunan massal di berbagai daerah di Sukabumi masih dalam tahap penyelidikan oleh petugas terkait.

ilustrasi keracunan (shutterstock)

Lalu, bagaimana menangani keracunan makanan pada anak-anak?

Dalam kebanyakan kasus dilansir dari Healthline, anak yang mengalami keracunan makanan akan membaik meski tanpa perawatan. Tetapi, tak ada salahnya mengunjungi dokter untuk mengetahui diagnosis jelasnya.

Khusus untuk perawatan di rumah, Anda bisa melakukan ini untuk mengatasi keracunan pada Anak.

1. Istirahat cukup
2. Mengonsumsi banyak cairan agar terhindar dari dehidrasi. Minuman elektrolit lebih baik dan anak bisa minum apapun kecuali susu dan minuman berkafein
3. Minum sedikit tapi teratur agar tubuh mudah menyerap cairan
4. Jangan konsumsi makanan padat selama gejala diare belum reda

Jika anak mengeluarkan cairan tanpa muntah dan menunjukkan dehidrasi akibat keracunan, Anda harus segera membawanya ke dokter. Karena ia harus mendapatkan infus untuk menggantikan cairan yang hilang dan mengembalikan keseimbangan elektrolit.

Elektrolit adalah mineral, seperti natrium dan kalium yang membantu segalanya, mulai menjaga detak jantung hingga mengendalikan cairan dalam tubuh.

Selain itu, Anda juga tidak boleh memberikan obat apapun untuk menghentikan diarenya akibat keracunan makanan. Karena, diare setelah keracunan makanan termasuk bagian mengeluarkan kuman dan bakteri.

BACA SELANJUTNYA

Anak-anak Berisiko Rendah Terinfeksi Virus Corona Covid-19, Ternyata Ini Penyebabnya!