Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Banyak orang mungkin belum mengetahui atau sering salah paham soal seseorang yang terlahir berkelamin ganda. Kelamin ganda alias ambigus genitalia adalah kondisi langka bayi lahir memiliki dua jenis alat kelamin, yakni pria dan wanita.
Bayi dengan kondisi seperti ini artinya mempunyai alat kelamin yang tidak berkembang sempurna. Akibatnya, bayi tersebut memiliki dua jenis kelamin.
Pada dasarnya dilansir dari Mayo Clinic, kelamin ganda bukan suatu penyakit. Kondisi ini cuma akibat dari gangguan perkembangan seks yang ketahuan ketika bayi lahir.
Umumnya, kondisi seperti ini lebih banyak dialami oleh pria ketimbang wanita. Kondisi ini dapat terjadi karena ada masalah selama masa kehamilan yang akhirnya mengganggu perkembangan kelamin.
Baca Juga
Sampai akhirnya menyebabkan ada ketidakcocokan antara wujud alat kelamin eksternal dengan jenis kelamin genetik. Adapun beberapa hal yang dapat menyebabkan bayi lahir dengan kelamin ganda, di antaranya:
1. Androgen insensitivity syndrome (AIS)
Suatu kondisi genetik yang ditandai oleh ketidakcocokan jaringan janin terhadap hormon pria. Hal ini kemudian memengaruhi perkembangan genital.
Misalnya, bayi yang baru lahir mungkin mempunyai organ reproduksi wanita tapi ia juga memiliki testis.
2. Congenital adrenal hyperplasia (CAH)
Suatu kondisi bawaan yang memengaruhi produksi hormon. Seorang anak dengan CAH dapat kekurangan enzim tertentu dan itu memicu pembentukan hormon berlebihan.
3. Gangguan kromosom seks
Alih-alih bayi lahir semestinya memiliki kromosom seks XX atau XY, bayi dengan kelamin ganda mungkin memiliki campuran keduanya. Selain itu, bisa juga gen spesifik pada kromosom Y tidak aktif atau salah satu dari kromosom X mempunyai kromosom Y sedikit yang melekat.
Penelitian di Universitas California Los Angeles (UCLA) menunjukkan kelamin ganda dapat disebabkan oleh penggandaan gen tertentu pada kromosom seks.
Pastinya kelamin ganda ini bisa mengganggu perkembangan seksual laki-laki. Oleh karenanya, bayi yang secara genetis laki-laki bisa terlihat seperti perempuan.
4. Faktor ibu
Ibu hamil yang mempunyai tumor mungkin menyekresi androgen selama masa kehamilan. Selain itu, kelebihan hormon pria juga bisa memengaruhi perkembangan genital bayinya.
Dalam kasus lain, plasenta ada kemungkinan kekurangan enzim tertentu yang gagal menonaktifkan hormon laki-laki. Akibatnya bayi yang terlahir perempuan justru maskulin dan kelebihan hormon pria.
Terkini
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Ibu Hamil Ini Alami Gatal yang Tak Tertahankan, Ternyata Penyakit Cukup Berbahaya
-
Ibu Hamil dengan Virus Corona Covid-19 Berisiko Meninggal Saat Melahirkan
-
Didiagnosis Progeria, Gadis 16 Tahun Terlihat seperti Nenek-Nenek
-
Waspada, Asupan Vape saat Hamil Bisa Berefek pada Berat Bayi saat Lahir
-
Waspada Peningkatan Suhu Lingkungan, Bisa Picu Kondisi Bayi Lahir Mati
-
3 Kondisi Kesehatan yang Bikin Penderitanya Mirip Manusia Super
-
Aphantasia, Kondisi saat Seseorang Tidak Bisa Berimajinasi
-
Kondisi Langka! Dokter Temukan 3 Ginjal di Tubuh Seorang Pria
-
Ditendang Keledai, Kanker Menyebar dan Testis Pria Ini Harus Diangkat
-
Alami Kondisi Langka, Bayi Ini Seakan Tidak Memiliki Tengkorak dan Otak