Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Saat memperkerjakan pengasuh untuk anaknya, setiap orang tua ingin yang terbaik. Namun, hal ini justru jadi mimpi buruk oleh buruk Joshua Ang, seorang aktor dari Singapura.
Akibat kinerja pengasuhnya yang buruk, bayinya yang baru berusia 1 minggu harus menjalani perawatan intensif di ruang ICU karena menderita pnemonia.
Di sisi lain, Joshua Ang juga belum berani untuk menuntut pengasuhnya karena belum memiliki cukup banyak bukti.
Sejak awal, Joshua Ang sudah memiliki firasat yang buruk ketika mempekerjakan pengasuh itu untuk merawat bayinya yang baru lahir.
Baca Juga
-
Jus Nanas hingga Tomat, Minuman Ini Ampuh Atasi Tekanan Darah Tinggi
-
Bukan Disebabkan oleh Gula, Ini Hal yang Bisa 'Membunuh' Pasien Diabetes
-
Keseringan Main HP, Anak Dua Tahun Ini Alami Rabun Jauh
-
Manfaat Jus Pare Atasi Diabetes, Penyakit yang Dialami Ayah Dewi Perssik
-
Alami Sakit Perut Parah, Bocah 4 Tahun Ini Terinfeksi Ratusan Cacing
Tetapi, Joshua Ang tidak mengurungkan keinginannya karena melihat wanita tersebut telah beperngalaman sebagai pengasuh selama 12 tahun.
"Sejak hari pertama bekerja dengan kita, dia tidak pernah mau mengikuti perintah kita. Dia tidak mau mendengarkan dan selalu melanggar peraturan ketika merawat bayi kita," kata Joshua Ang dikutip dari Asia One.
Joshua mengaku pengasuh tersebut justru memintanya dan sang istri untuk mengabaikan anaknya ketika menangis. Bahkan pengasuh itu juga meminta Joshua dan istrinya mengikuti caranya merawat bayi.
Seperti ketika Joshua dan istrinya ingin menggunakan penghangat susu untuk anaknya, pengasuh tersebut justru menolak dan tidak mau menggunakannya.
Selain itu, pengasuh tersebut juga lebih memilih memberikan anaknya susu formula daripada ASI istrinya yang sudah dipompa dan dimasukkan botol dengan banyak alasan.
"Kami sudah menyediakan banyak botol susu kualitas premium tetapi dia tidak mau menggunakannya. Dia lebih suka memberikan anak saya susu formula karena lebih mudah daripada memberikan ASI. Sampai akhirnya ASI istri saya yang disimpan di kulkas terbuang sia-sia," katanya.
Padahal Shannon, istri Joshua selalu memompa ASI-nya setiap waktu untuk memenuhi kebutuhan anaknya. Tetapi, semua itu tidak terpakai dan disingkirkan oleh pengasuh mereka.
Parahnya lagi, pengasuh tersebut juga sering ikut campur urusan keluarga Joshua hingga meminta dibelikan produk perawatan kecantikan kulitnya.
"Dia juga benar-benar usil karena ingin ikut campur urusan keluarga kami. Dia juga meminta istri saya membelikan produk kecantikannya ketika sudah habis," ujarnya.
Meski begitu, Joshua dan istrinya hanya tinggal diam dan mengabaikan tingkah laku pengasuhnya. Padahal mereka sudah melihat cara pengasuh tersebut merawat bayinya yang baru lahir selama 28 hari sungguh tidak masuk akal.
Sampai akhirnya mimpi buruk Joshua dan istrinya pun terjadi. Suatu ketika pengasuh tersebut memberi bayinya makan berlebihan dengan maksud agar membuat anaknya tidur lebih lama.
Mulanya, Joshua dan istrinya masih terdiam karena mengira tidak akan terjadi masalah besar. Apalagi ia mengira teman-temannya yang memakai jasa pengasuh tersebut tidak pernah terlihat memiliki masalah apapun.
Setelah cukup lama, wajah anak Joshua justru berubah menjadi ungu dan menangis sangat keras seolah merasa sangat kesakitan.
"Kami bertanya kepada pengasuh apa yang terjadi pada anak kami, dia justru menjawab bahwa bayi kami hanya berpura-pura menangis dan anak membaik dalam beberapa jam," paparnya.
Joshua mulai tidak bisa diam, mana mungkin bayi yang baru berusia 8 hari sudah bisa berpura-pura menangis kesakitan.
Bahkan pengasuh itu justru menyalahkan Joshua bahwa anaknya demam tinggi karena rumah mereka tidak banyak ventilasi dan hangat.
Joshua pun segera mengambil termometer dan mengukur suhu tubuh anaknya sudah mencapai 38,3 derajat. Panas tinggi itulah yang membuat wajah bayinya berubah menjadi ungu.
Ia segera membawa bayinya ke rumah sakit dan dokter mendiagnosis anaknya menderita pneumonia karena susu di paru-parunya.
"Hal itu terjadi karena pengasuh kami memberikan terlalu banyak susu hingga anak kami tersedak. Bahkan tim dokter pun terkejut dengan cara pengasuh kami merawat dan memberi makan bayiku," jelasnya.
Saat itu hati Joshua dan istrinya sangat hancur melihat bayinya yang baru satu minggu sudah menjalani perawatan intensif di ICU karena penyakit yang cukup mengerikan.
Ia juga memilih memecat pengasuhnya tanpa menuntut karena belum cukup banyak bukti yang memperlihatkan kelakuan pengasuhnya.
Bahkan Joshua juga baru mengetahui kalau setiap orang tua yang mempekerjakan pengasuh tersebut selalu bermasalah dengan pola asuhnya. Sayangnya, Joshua baru mengetahui setelah semuanya terjadi.
Terkini
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Viral Pria Dewasa Terkena Flu Singapura hingga Bibirnya Menghitam, Kenali Gejalanya!
-
Gejalanya Mirip, Ini Perbedaan Pilek, Flu dan Pneumonia!
-
Save The Children: Pneumonia Anak di Indonesia Tinggi, Pentingnya Vaksinasi
-
Jane Shalimar Alami Pneumonia Bilateral, Begini Penyebab dan Risikonya!
-
Jane Shalimar Alami Pneumonia Bilateral, Begini Gejalanya!
-
Dipakai di Indonesia, Singapura Justru Ragu Pakai Vaksin Sinovac!
-
Ilmuwan Menemukan Virus Corona dari Anjing Menular ke Manusia, Bahaya?
-
Pneumonia akibat Covid-19 Bisa Jauh Lebih Parah,Simak Rincian Studinya
-
Aktor James Bond Pertama, Sean Connery Meninggal karena Pneumonia
-
Pneumonia Jadi Penyebab Kematian Balita Kedua di Indonesia