Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Bayi bisa merasakan yang dialami bayi-bayi lain di sekitarnya. Hal ini karena ternyata bayi memiliki empati reflektif. Jadi tak heran bayi bisa ikut menangis ketika melihat bayi atau orang di sekitarnya juga merasakan hal yang sama.
"Biasanya memang kalau ada satu bayi menangis, nggak lama ada bayi lainnya yang menangis. Ini namanya empati reflektif yang dimiliki bayi di bawah satu tahun," ujar Psikolog Roslina Verauli dalam temu media belum lama ini diberitakan Suara.com.
Vera menambahkan, empati reflektif ini umumnya terjadi spontan. Meski masih berusia sangat dini, bayi kata dia bisa turut memahami perasaan orang atau bayi di sekitarnya.
"Jadi sama saja kalau melihat ibunya menangis atau sedih, bayi akan melihat dan merasakan. Ia akan berempati dengan ikut sedih atau menangis kencang," imbuhnya.
Baca Juga
-
Tak Pakai Bra Picu Masalah Kesehatan? Spesialis Lingerie Beri Penjelasan
-
Dipasang di Unggahan Hoaks, Aktor Film Panas yang Dikira Dokter Jadi Viral
-
Makan Kacang sejak Trimester Awal Kehamilan, Ibu Akan Lahirkan Anak Cerdas!
-
Rawat Tali Pusar dengan Metode Kuno, 3 Bayi Sakit Parah dan Pendarahan
-
Dianggap Menyehatkan, Jus Buah Justru Sama Buruknya dengan Minuman Bersoda!
Ia pun membenarkan bahwa empati memang sudah ada di diri setiap manusia sejak dilahirkan. Namun empati perlu diasah agar muncul sesuai kadarnya. Pasalnya kata Vera empati reflektif dapat mendorong emosi yang berlebihan pada bayi. Itu sebabnya orang tua harus mampu melatih buah hatinya dalam mengontrol emosi.
"Empatinya masih sekedar memahami. Belum mampu menangani orang lain yang sedih atu menangis seperti apa. Itu sebabnya anak harus punya kecerdasan berpikir yang harus dilatih sejak dini," imbuhnya.
Anak yang mampu mengembangkan rasa empati, kata Vera maka umumnya memiliki perilaku prososial, yaitu keinginan membantu orang ‘lain tanpa pamrih. Hal inilah yang perlu diasah sejak dini agar anak mampu menyikapi sebuah permasalahan serta memberikan solusi yang tepat dan penuh empati.
“Mengasah rasa peduli dapat dilakukan orang tua sejak dini sesuai dengan tahapan tumbuh kembang anak dengan stimulasi yang bervariasi, dimulai pada usia 1-2 tahun, 3-4 tahun, 5-6 tahun, hingga usia 7 tahun ke atas," imbuhnya.
Pada usia 3-4 tahun, misalnya, orangtua bisa mengajak anak untuk membantu atau menolong orang lain, atau saat anak berusia 5-6 tahun, libatkan anak dalam ‘emotional talk' dimana mereka bisa menyampaikan apa yang mereka rasakan dan berikan pujian dan penghargaan untuk setiap hal baik yang mereka lakukan. (Suara.com/Firsta Nodia)
Terkini
- 5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
4 Buah yang Baik untuk MPASI Bayi, Pastinya Aman dan Bergizi
-
Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
-
Jokowi Angkat Bicara soal Bayi Dicecoki Kopi Sachet, Sentil Posyandu dan BKKBN
-
Jokowi Angkat Bicara soal Bayi Dicecoki Kopi Sachet, Sentil Posyandu dan BKKBN
-
Geger Ibu Kasih Kopi Sachet ke Bayi, 5 Bahaya Mengerikan ini Mengintai
-
Geger Ibu Kasih Kopi Sachet ke Bayi, 5 Bahaya Mengerikan ini Mengintai
-
Ammar Zoni Panik Anak Tak Langsung Menangis Saat Lahir, Kenali 3 Penyebabnya!
-
Ibu Hamil Ini Alami Gatal yang Tak Tertahankan, Ternyata Penyakit Cukup Berbahaya
-
Viral Bayi 6 Bulan Meninggal Usai Berpergian, Persiapkan 7 Hal Ini Saat Ajak Anak Naik Motor!
-
Bayi 6 Bulan Meninggal Usai Berpergian Naik Motor, Kapan Waktu Tepat Ajak Anak Motoran?