Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Menyapih adalah sesuatu yang sangat emosional. Pendekatan serta waktu yang lebih lama menjadi beberapa faktor yang menantang dalam menyapih.
Annabel Karmel, penulis buku Panduan untuk Memberi Makan Bayi dan Balita mengembangkan beberapa keahlian khusus di bidang ini, dilansir dari mirror.
Berikut hal yang perlu kamu perhatikan tentang menyapih, menurut Annabel Karmel.
1. Waktu yang tepat
Baca Juga
ASI atau susu formula menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan bayi selama enam bulan pertama. Saat bayi mulai disapih, kamu dapat mencoba memberikan makanan padat sederhana.
Meski begitu, jangan menyapih bayi sebelum berumur 17 minggu karena sistem pencernaannya yang belum sempurna.
2. Tanda-tandanya
Jika kamu melihat tanda-tanda bayi lebih lapar dari biasanya bahkan setelah menyusui misalnya bangun di malam hari atau dapat menopang kepala dan leher dengan baik ketika dalam posisi duduk, itu mungkin merupakan indikator bahwa mereka siap untuk makan makanan padatan.
3. Jika bayi menolak
Insting seorang ibu sangat kuat, jadi jika kamu merasa dia siap, kamu mungkin benar.
Jika dia tampaknya tidak tertarik setelah beberapa upaya, kamu dapat meninggalkannya beberapa hari lagi dan kemudian coba lagi. Pastikan dia sedikit lapar, tetapi tidak begitu lapar.
Kamu mungkin perlu memberinya sedikit susu untuk menghilangkan rasa lapar terlebih dahulu. Penting untuk tidak terburu-buru dan mengikuti kecepatan bayi.
4. Detail tentang makanan padatan
Di awal menyapih, jangan berharap bayi bisa makan banyak makanan padat. Namun penting diingat bahwa bayi berusia antara enam dan 12 bulan masih harus minum susu 500 hingga 600ml sehari.
ASI atau susu formula harus diberikan sebagai susu utama bayi karena lebih kaya vitamin dan zat besi daripada susu sapi. Namun kamu bisa memberikan susu sapi dengan sereal selama enam bulan.
Gunakan susu penuh lemak karena kalori akan membantu mendorong pertumbuhan bayi dan mungkin mulai memberikan susu mereka dalam cangkir.
5. Hal yang harus dihindari
Bayi di bawah 12 bulan tidak boleh makan makanan mengandung garam atau gula. Makanan lain yang harus dihindari termasuk kerang, makanan asap, keju lembut dan madu.
Telur dapat dimakan bayi saat usia enam bulan selama itu matang sampai ke dalam. Kacang-kacangan dan biji-bijian harus dihindari, kecuali jika itu adalah selai kacang halus yang boleh dimakan setelah enam bulan jika tidak ada riwayat alergi keluarga.
6. Tahap pertama makan makanan padat
Mulailah dengan sayuran yang mudah dicerna dan tidak memicu reaksi alergi. Cara terbaik untuk memasak agar nutrisinya tetap ada adalah dengan mengukusnya sehingga teksturnya lembut.
Ubi jalar bisa menjadi pilihan karena memiliki rasa manis alami yang serupa dengan ASI.
Pilih buah-buahan yang sudah matang dan memiliki rasa yang enak, jadi cobalah mencicipinya dahulu sebelum memberikannya kepada bayi.
Buah pertama yang baik untuk bayi adalah apel dan pir yang bisa dikukus. Ada juga beberapa buah-buahan seperti pisang, alpukat dan pepaya yang bisa ditumbuk dengan garpu. Kamu juga bisa mengombinasikan beberapa buah sekaligus.
7. Tahap kedua
Antara enam dan sembilan bulan (ketika sistem pencernaan bayi sudah baik) kamu dapat mulai meningkatkan jumlah dan variasi makanan yang kepada bayi.
Bayi berkembang cukup pesat pada tahap ini, jadi ini adalah peluang untuk membantu mereka mengunyah dengan baik dan saat yang tepat untuk memperkenalkan protein seperti daging dan ikan.
Mulailah dengan mengiris sayuran sedikit lebih tebal. Hindari garam, gula, dan madu, tetapi bumbui dengan bawang putih dan rempah.
Ayam adalah daging yang ideal karena menyatu dengan baik dengan sayuran dan buah-buahan. Ini juga dikemas dengan protein dan vitamin B12 untuk membantu bayi tumbuh.
Ikan seperti salmon juga sangat penting karena memberikan asam lemak esensial yang dibutuhkan untuk membantu otak, sistem saraf, dan penglihatan bayi.
Terkini
- 5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
-
Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
-
4 Penyebab ASI Tidak Keluar, Ketahui Cara Mengatasinya
-
Anak Lebih Sehat, Ibu Menyusui Harus Hindari 3 Makanan dan Minuman Ini!
-
Dokter: Antibodi Virus Corona Bisa Bertahan Dalam ASI Sampai 10 Bulan
-
Karena Stres Berat, Selebgram Ini Sudah Menyapih Anak di Usia 4 Bulan
-
Viral Video ASI Berubah Warna, Wanita Ini Mengklaim Karena Bayinya Sakit
-
ASI Bisa Kekurangan Nutrisi, Ketahui Tanda-tandanya!
-
Susu Formula Adalah Alternatif ASI yang Menyehatkan, tapi Ada Tantangannya!
-
Tak Perlu Takut, Bayi Cegukan Itu Normal dan Tidak Berbahaya!