Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Kepercayaan diri yang kuat dapat memberi anak energi dan keberanian yang diperlukan untuk meraih mimpi. Anak yang kurang percaya diri mungkin mengalami beberapa situasi yang berbebeda.
Sebagai orangtua, kamu harus menyadari kesulitan anak sehingga anak memiliki kepercayaan diri yang pada akhirnya bermanfaat untuk dirinya.
Melansir dari livestrong, berikut alasan kenapa anak kurang percaya diri.
1. Perlindungan berlebihan orangtua
Baca Juga
Beberapa orang tua secara tidak sengaja menahan rasa percaya diri anak-anak dengan melindungi atau menjauhkannya dari kemandirian.
Anak ini mungkin percaya bahwa pikiran dan kemampuannya memiliki kekurangan dan dia membutuhkan bantuan untuk membuat keputusan dan mencoba hal-hal baru.
Orang tua juga dapat memproyeksikan kecemasan mereka sendiri pada anak, yang mungkin diasumsikan oleh anak dari waktu ke waktu.
Akhirnya, anak itu mungkin menjadi penakut dan takut karena terus menerus terpengaruh terhadap kecemasan orangtua.
2. Perbandingan
Perbandingan dapat mengirim pesan negatif kepada anak.
"Perbandingan cenderung mengikis rasa percaya diri dan harga diri seorang anak karena dia tidak mendapatkan pesan bahwa dia mampu dan pintar," ungkap penulis dan pembicara Maureen Healy."
Ketika kamu menempatkan dua anak di samping satu sama lain dan menyoroti kekuatan satu anak terhadap kelemahan anak lainnya, anak itu pada akhirnya merasa diremehkan dan terluka.
3. Harapan yang tidak realistis
Anak juga memiliki tujuan. Namun, jika orang tua memaksakan harapan yang tidak realistis pada anak, ia mungkin akan berjuang untuk memenuhi harapan tersebut.
Ketika kegagalan terjadi, anak kemudian merasa tidak percaya diri karena tidak dapat membuat kemajuan yang diinginkan.
4. Kritik terus-menerus
Konsep diri yang positif memiliki ikatan langsung dengan kepercayaan diri.
Jika orang tua membesarkan anak dengan kritik yang terus-menerus, anak mungkin menerima pesan negatif tentang dirinya sendiri, menurut Pusat Konseling Universitas Illinois.
Hasil dari kritik yang berlebihan adalah anak tidak berpikir dia mampu, kuat, atau cukup pintar mengatasi tantangan dan mencapai tujuan.
Terkini
- 5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Membangun Kepercayaan Diri Anak, Orangtua Bisa Lakukan Ini
-
Inlah Perilaku Orang yang Takut Terhadap Penolakan, Kamu Termasuk?
-
Studi: Penghasilan Tinggi Berpengaruh pada Tingkat Percaya Diri
-
Terlalu Sering Minta Maaf Ternyata Kurang Baik, Mengapa Begitu?
-
Paula Verhoeven Menduga Baim Wong Pernah Krisis Percaya Diri, Apa Tandanya?
-
Waspada, Ini 4 Makanan dan Minuman yang Sebabkan Gigi Kuning!
-
Derita Kelainan Kulit Langka, Wanita Ini Tetap Percaya Diri Kenakan Bikini
-
Hari Perempuan Internasional 2019, Ayo Stop Body Shaming!
-
Waduh, Bau Badan Bisa Buat Orang Menarik Diri dari Lingkungan Sosial
-
Dokter Sebut Wanita Lebih Rentan Skoliosis Dibanding Pria, Kenapa ya?