Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sebuah penelitian menyebutkan bahwa bayi rewel cenderung lebih gemuk saat dewasa. Benarkah begitu?
Berdasarkan penelitian baru dari Buffalo-State University of New York, ditemukan semakin mudah orang tua dapat menenangkan bayi mereka, semakin berisiko anak-anak mereka menjadi gemuk pada usia lima tahun.
Penyebab obesitas adalah kompleks, melibatkan faktor genetik dan lingkungan, serta salah satu faktor itu adalah ibu dan ayah dengan giat memberi 'hadiah' kepada bayi mereka yang berperilaku baik dengan jus manis dari usia muda.
Dikutip dari Daily Mail, para peneliti menemukan temperamen yang baik pada bayi terkait dengan obesitas pada masa kanak-kanak.
Baca Juga
Jadi ini bisa berarti bahwa bayi lebih cenderung memiliki temperamen yang baik karena mereka ditenangkan dengan jus buah sejak dini, atau bisa berarti bayi sering diberi jus manis karena tidak rewel.
Dalam studi baru, yang diterbitkan dalam JAMA Pediatrics, orang tua yang bayinya tidak pernah atau jarang menangis adalah mereka yang tahu cara menenangkan, yaitu dengan jus.
Tapi ini sebenarnya bertentangan dengan rekomendasi dari American Academy of Pediatrics (AAP).
Asosiasi dokter menyarankan orang tua harus menunggu sampai bayi mereka setidaknya berusia satu tahun.
Sementara jus jeruk dan buah-buahan lainnya mengandung beberapa vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi anak-anak yang lebih tua.
Penelitian sebelumnya telah membuktikan minuman ini tidak menawarkan manfaat gizi apa pun kepada bayi di bawah 12 bulan.
Jadi jus lebih seperti suntikan glukosa langsung untuk bayi yang menempatkan mereka pada risiko kenaikan berat badan berlebih.
Dari 382 pasangan bayi dan ibu yang termasuk dalam penelitian ini, bayi-bayi yang paling cepat tenang ketika ibu mereka berusaha menenangkan mereka kemungkinan besar akan menjadi gemuk.
Di sisi lain, wanita yang menyusui lebih lama lebih kecil kemungkinannya untuk membesarkan anak-anak yang kelebihan berat badan atau diabetes karena efek perlindungan dari ASI.
Mereka menyarankan agar dokter bekerja dengan ibu untuk menerapkan cara menenangkan anak mereka yang menangis yang tidak melibatkan suguhan manis.
Tag
Terkini
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
-
Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
-
7 Efek Begadang bagi Kesehatan, dari Obesitas hingga Menurunkan Konsentrasi
-
Sarapan Bikin Tubuh Kamu Lebih Gemuk, Benar Nggak sih?
-
Minum Jus Apel Bisa Bantu Memperbesar Ukuran Penis, Benarkah?
-
Awas, Ini 5 Kondisi yang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
-
Walau Enak, Makanan Manis Dapat Menyebabkan Peradangan Kronis
-
Mikroba di Usus Berkontribusi pada Obesitas, Bagaimana Hubungannya?
-
Dinilai Menyehatkan, Peneliti Temukan Jus Buah Tingkatkan Risiko Kanker
-
Sedang Mengurangi Makanan Manis? Coba Ganti dengan Kudapan Ini