Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Kisah seorang anak yang menderita penyakit akibat penggunakan smartphone yang berlebihan viral di media sosial. Seperti diunggah akun Intagram @makassar_iinfo, Sabtu (19/1/2019).
Dalam video yang dibagikan terlihat anak tersebut memegang gadget, dia berjalan sempoyongan. Hampir menabrak perabot rumah tangga bahkan beberapa kali sempat terjatuh.
Dalam sebuah tangkapan layar di WhatsApp dijelaskan, anak dalam video tersebut mengalami beberapa kerusakan saraf. Berdasarkan diagnosis dokter, kerusakan saraf yang dialami bocah itu akibat axcessive usage of handphone/tablet (penggunaan HP/tablet yang berlebihan).
"Anak dalam video tersebut mengalami beberapa kerusakan saraf hasil diagnosa dr kedokteran menyebutkan bahwa kerusakan tersebut akibat excessive usage of handphone/tablet (penggunakan HP/tablet secara berlebihan).
Baca Juga
-
Warna Kulit Wajah Tak Merata? Coba Atasi Pakai Masker Cinnamon
-
Idap Kelainan Langka, Gadis 23 Tahun Diduga Diperkosa di Tempatnya Dirawat
-
Victoria Beckham Ungkap Jadwal Olahraga yang Ekstrem, Sanggup Coba?
-
Diduga Lakukan Kejahatan Seksual, Snap Pecat Karyawannya
-
Sederet Dampak Negatif Merokok, Mulai dari Keriput hingga Payudara Kendur
Please mom and dad, cara memberi kasih sayangnya jangan merusak masa depan anak dan cucu kita," isi pesan tersebut.
Selain itu, akun @makassar_iinfo juga mengunggah tangkapan layar postingan seorang wanita bernama Wina.
Wina menceritakan pengalamannya mengenai seorang anak yang dirawat 3 hari akibat sering menatap layar ponsel. Menurut Wina, anak tersebut mulanya menderita sakit kepala hebat hingga akhirnya masuk rumah sakit.
Pihak rumah sakit pun melakukan CT Scan dan hasinya baik. Begitu pula hasil laboratorium yang juga bagus. Akhirnya anak itu dirujuk ke doktar mata.
Di sana lah baru diketahui penyebabnya, yaitu anak tersebut mengalami radiasi dari ponsel karena terlalu sering main game. Wina pun berpesan kepada orang tua agar membatasi penggunaan HP pada anak karena akan berdampak buruk.
Postingan tersebut mendapat reaksi beragam dari netizen. Ada yang merasa prihatin. Namun, ada pula yang mempertanyakan kebenaran video tersebut.
@annisaismayanti: Saya pun juga begitu kepada ponakan saya melarang untuk tidak main gadget dalam waktu yang lama.
@faizzainolla: @liaveravero anak kita jangan sampai kaya gini.
@maryamasfiya: kayaknya di videonya emaknya ngomongnya logat melayu, tapi di slide terakhir tulisannya bahasa indonesia. setau saya, orang melayu meskipun nulis, mereka selalu menyisipkan bahasa melayunya. Cari kebenaran videonya dulu, hati-hati takutnya hoaks.
@evrilaeka_12: Ya allah kasiaan (emoji) aku juga baru aja ngalamin alhamdulilah anakku nggak begitu parah cuma pergerakan matanya nggak normal, itu aja sampe bikin pusing pikiran kemana-mana takut knp2 setelah 1 minggu bener2 stop nggak main hp alhamdulilah skrng normal lagi (emoji).
Sementara itu, melansir Doktor NDTV, beberapa masalah yang timbul akibat berlebihan dalam penggunaan ponsel di antaranya.
1. Radiasi
Radiasi dari ponsel telah diklasifikasikan sebagai "kemungkinan kersinogen manusia" oleh World Health Organization (WHO). Ini bisa menimbulkan peningkatan risiko kanker otak dari penggunaan jangka panjang yang berat.
2. Kerusakan jaringan
Sebuah studi yang dilakukan oleh Radiation and Nuclear Safety Authority di Finlandia menemukan bahwa kerusakan jaringan otak dapat disebabkan oleh radiasi ponsel.
3. Memicu tumor
Pengadilan di Italia baru-baru ini memutuskan penggunakan telepon genggam yang berat pada seorang pria menyebabkannya menderita tumor jinak. Dia bersaksi pekerjaannya mengharuskannya menggunakan ponselnya selama 3-4 jam setiap hari selama 15 tahun.
4. Radiasi pada anak
Tak sedikit anak yang merengek dan meminta bisa memainkan game di HP. Namun, penelitian menunjukkan bahwa tubuh anak bisa menyerap sepuluh kali lebih banyak radiasi daripada orang dewasa.
5. Efek bagi otak
Ponsel cukup kuat untuk mempercepat aktivitas otak kita bahkan setelah digunakan hanya 50 menit. Hal itu menunjukkan sensitivitas otak kita terhadap radiasi elektromagnetik dan bagaimana bisa sangat berpengaruh dalam jangka panjang
(Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan dari pihak keluarga terkait bocah yang viral dalam video tersebut)
Terkini
- 5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Mengenal Sindrom Tourette yang Dialami Tora Sudiro, Ini Gejalanya
-
Awalnya Cuman Kram Ibu Jari, Wanita Ini Idap Penyakit Serius
-
Mengira Saraf Kejepit, Ternyata Ada Tumor di Otak Wanita Ini
-
Ini Lho Bedanya Saraf Kejepit dan Keseleo
-
Nomophobia, Gangguan yang Bikin Cemas Kalau Tidak Pegang Gadget
-
Peneliti: Anak-anak Berisiko Jadi Sumber Penyebaran Varian Virus Corona!
-
Orang Tua Perlu Tahu, Ini Cara Kurangi Dampak Screen Time pada Anak
-
Hanung Bramantyo Alami Saraf Kejepit, Ini Penyebab dan Gejalanya!
-
Waduh, Viral Load Varian Delta 300 Kali Lipat Lebih Tinggi dari Lainnya!
-
Bisa Berbahaya, Kebiasaan Nyundul Bola Berisiko untuk Otak dan Daya Ingat