Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Beberapa orang masih memandang sebelah mata anak autis. Ada yang menganggapnya tidak pintar, nakal, dan lain sebagainya.
Padahal anak autis justru cenderung cerdas. Daya ingat mereka umumnya sangat baik dan jelas, bahkan bisa mengingat informasi atau peristiwa lampau dengan sangat detail.
Dilansir dari Hellosehat, autis merupakan kelainan neurologis yang dapat memengaruhi anak dalam berinteraksi dan berkomunikasi. Anak dengan kondisi ini juga mengalami kesulitan untuk memahami perasaan dan perkataan orang lain sehingga mereka sangat sulit untuk mengekspresikan dirinya.
"Inilah kenapa banyak anak autis yang tantrum dan stres, karena mereka tidak bisa mengungkapkan apa yang diinginkan," ujar Kus Tri Haryati, salah satu guru yang mengajar di Sekolah Khusus Autis Bina Anggita saat diwawancarai Kamis (17/01/19).
Baca Juga
Meski demikian, mereka memiliki potensi. Di SKA Bina Anggita, potensi anak autis yang menonjol akan terus diasah dan kalau potensinya menonjol sekali maka akan disampaikan pada orang tua supaya memberi tambahan les.
Salah satunya adalah Dila. Siswa SMP binaan SKA Bina Anggita ini mengikuti lomba menari saat ada acara provinsi dengan dewan khususnya Kabupaten Bantul, yang dilaksanakan di Balai Desa Dlingo. Tak hanya itu, ia juga mengikuti lomba di UNY dalam rangka acara peringatan Hari Disabilitas Internasional pada Desember 2018 dan memperoleh juara 3.
Prestasi lainnya ada Ruli, siswa SMP SKA Bina Anggita yang pintar melukis. Ia mengikuti lomba se-Kabupaten Bantul dan memperoleh juara 2 serta mengikuti kemah PPK pramuka tingkat Nasional, di Cibubur pada Agustus 2018.
Osa mengikuti orkestra dan bisa mengaransemen lagu. Bahkan karena bakatnya, Osa dan Ruli direkrut di pusat keberbakatan DIY.
Ada siswa bernama Wawan yang meraih juara 1 saat ada lomba MTQ di DIY. Arka yang sekarang sudah lulus dan bekerja punya keahlian bermusik, terkadang ia ke sekolahnya dan mengiringi anak-anak menyanyi.
Gana, menguasi matematika perkalian hingga ribuan dan sekarang sudah lulus. Bahkan anak-anak autis di SKA Bina Anggita pernah memperoleh penghargaan rekor MURI ajang karawitan pada tahun 2013.
"Anak-anak kami pernah dapat penghargaan rekor MURI mbak, ajang karawitan menyanyikan lagu jawa kalau tidak salah sebanyak 30-an lagu, sekarang semuanya sudah lulus dan karawitan masih dalam perekrutan," ujar Kus Tri Haryati.
Jadi, jangan anggap remeh anak autis. Pada dasarnya mereka sama saja seperti anak lain, hanya saja Tuhan memberikan mereka sedikit kelebihan yang tidak langsung terlihat.
Bahkan mungkin kita yang terlahir normal, tidak memiliki gangguan apapun seperti autisme, belum tentu memiliki kelebihan atau kecerdasan seperti mereka.
Terkini
- 5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Penderita Autisme Lebih Berisiko Tertular Virus Corona, ini Saran Ahli!
-
CEO Elon Musk Ternyata Idap Sindrom Asperger, Apa Itu?
-
Studi: Konsumsi Yogurt Bisa Turunkan Risiko Autisme pada Bayi
-
Rayakan Hari Disabilitas Internasional, Diveable Ajarkan Tuli Menyelam
-
Hari Disabilitas Internasional, Ini Reaksi Para Tuli Pertama Kali Menyelam
-
Belajar dari Dian Sastro, Ketahui 5 Olahraga Terbaik untuk Anak Autis!
-
Dian Sastro Cerita Anaknya Autis, 5 Mainan Ini Penunjang Tumbuh Kembangnya!
-
Anak Bungsu Anji Alami Gangguan Spektrum Autisme, Kenali Gejala Awalnya!
-
Anak Anji Alami Autism Spectrum Disorder, Penyebabnya Bisa Jadi Aspek Ini
-
Penelitian Ungkap Vaksin Campak Rubella Tak Picu Autisme