Kamis, 18 April 2024
Rauhanda Riyantama : Selasa, 17 Juli 2018 | 17:11 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Pekerjaan sebagai orangtua memang tidak mudah, penuh lika-liku yang harus dijalani. Lebih lagi bagi orangtua baru yang minim pengalaman. Rasanya semakin berat jika ditambah sang anak sakit. Tentunya, orangtua bakal gelisah dan bingung.

Namun, tak perlu khawatir. Hidup di era modern seperti saat ini, para orangtua zaman now bisa dengan mudah memperoleh informasi secara tepat dan cepat. Saat anak tetiba sakit, orangtua bisa segera memeriksakan dan mencari informasi seputar gejala penyakit yang dialami sang anak.

Salah satunya mencari tahu tentang penyakit flu Singapura yang pernah mewabah beberapa waktu lalu. Parahnya lagi, flu ini paling banyak menyerang anak-anak di bawah usia 10 tahun.

Sebenarnya bahayanya flu Singapura itu apa sih? Yuk, baca artikel ini.

1. Gejala flu Singapura biasanya mengalami bintil-bintil berair di tangan dan kaki, serta sariawan di dalam mulut.

Gejala flu Singapura. (Shutterstock)

Sekilas flu Singapura memiliki gejala yang mirip dengan campak. Namun, jika diperhatikan dengan seksama, ruamnya berbeda. Gejala flu Singapura biasanya dimulai dengan demam, kemudian diikuti kemunculan sariawan dalam mulut, lalu muncul ruam pada tangan dan kaki. Terkadang luka-luka tersebut juga muncul di siku, bokong, lutut, dan lipatan paha.

Masa inkubasi virus flu Singapura berlangsung selama tiga sampai enam hari sebelum memunculkan gejala. Usia penderita juga umumnya adalah anak-anak yang berusia di bawah 10 tahun.

2. Flu ini cenderung tidak terlalu berbahaya, kecuali jika terjadi komplikasi yang berakibat fatal.

Secara umum, flu Singapura tidak membahayakan jiwa. Namun, jika terjadi komplikasi seperti dehidrasi, meningitis virus, dan ensefalitis (peradangan pada jaringan otak), maka harus segera diberi penanganan serius karena mengancam keselamatan sang anak.

Dan perlu diketahui, virus ini jarang menular pada orang dewasa. Dan jika sudah tertular kemungkinan untuk tertular kembali relatif sangat kecil.

3. Umumnya, flu Singapura tidak membutuhkan pengobatan. Kondisi ini kerap pulih dengan sendirinya setelah 7-10 hari dan tak butuh antibiotik.

Karena disebabkan oleh virus, flu Singapura sebenarnya tidak bisa dibasmi dengan antibiotik. Para orangtua bisa memberikan parasetamol saat anaknya mengalami demam.

Selain itu, memberikan anak asupan makanan yang bergizi. Disarankan makanan yang disuguhkan berkuah, seperti sup atau bubur agar anak yang sedang radang tenggorokan tidak terasa sakit.

Tak lupa juga mengoleskan salep khusus pada ruamnya yang gatal, sehingga mengurangi rasa tak nyaman pada anak. Dan yang terpenting banyak istirahat agar segera pulih.

4. Tindak pencegahan yang bisa dilakukan adalah menjaga kebersihan dan daya tahan tubuh agar tak mudah terserang virus.

(Sumber: 123rf)

Menjaga kebersihan dan daya tahan tubuh anak adalah cara-cara terbaik untuk mencegah tertular penyakit. Biasakan selalu mencuci tangan sang anak setelah melakukan aktivitas di luar rumah atau melakukan kontak dengan orang lain.

Kebersihan popok dan peralatan makan juga sangat penting agar anak terhindar dari virus ini. Jika terjangkit virus ini, sebaiknya anak beristirahat dulu di rumah sampai benar-benar sembuh agar tidak menular pada anak lainnya.

5. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh kelompok virus bernama enterovirus yang dapat tersebar melalui kontak langsung atau barang yang terkontaminasi.

Virus-virus dari keluarga enterovirus bisa menjadi penyebab flu Singapura. Salah satunya virus yang kerap menyerang adalah coxsackievirus A16. Dikutip dari Alodokter, virus tersebut hidup dalam cairan hidung dan tenggorokan, air ludah, tinja, serta cairan pada ruam kulit, sehingga sangat mudah ditularkan ke orang lain.

6. Flu Singapura merupakan infeksi menular yang disebabkan oleh virus dan dikenal juga sebagai Penyakit Kaki, Tangan, dan Mulut (Hand-Foot-and-Mouth Disease).

Flu Singapura sekilas dapat terlihat seperti penyakit campak karena memiliki gejala ruam merah yang mirip. Namun flu Singapura berbebeda dengan campak, meski sama-sama disebabkan oleh virus. Karena gejala ruamnya kerap terlihat di kaki, tangan dan mulut, makanya flu ini juga disebut sebagai Hand-Foot-and-Mouth Disease.

Oh ya, perlu diketahui flu Singapura hanyalah julukan yang diberikan orang-orang awam karena flu ini sempat merebak di Singapura beberapa tahun silam.

Demikian ulasan dari Himedik, semoga bermanfaat!

BACA SELANJUTNYA

4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!